Kamis, 08 Mei 2008

Perang Tarif Atau Perang Iklan, (MarketingdanBisnsis)

Perang tarif operator seluler makin menggila lewat aneka promosi. Ini memberi kesempatan konsumen untuk memilih operator dengan tarif termurah. Tapi jangan sampai terjebak, karena bisa rugikan konsumen.

Perang kini tak hanya berkecamuk di arena pertempuran Afganistan atau Irak. Tapi "perang" juga turut merambah negeri ini sejak setahun terakhir ini. Perang yang dimaksud tentu saja bukan perang yang sesungguhnya, tapi "perang" dari sisi persaingan antar produk, utamanya produk operator telekomunikasi seluler. Mulai dari harga hingga layanan, para operator telepon seluler di tanah air kini bersaing ketat. Bahkan tidak sungkan-sungkan saling menjatuhkan.

Publik konsumen kini banyak digempur kampanye iklan operator seluler di Indonesia. Yang paling kentara tentu saja kampanye iklan yang mengusung pesan tarif termurah produk keluaran setiap operator seluler negeri ini yang kini sudah dimainkan 14 operator telekomunikasi seluler yang baru muncul lagi 2 operator telekomunikais. Tengoklah layar kaca televisi atau media cetak kita, setiap hari atau setiap pekan dipenuhi tayangan iklan operator seluler yang menawarkan tarif termurah gila-gilaan. Mulai dari nol koma sekian rupiah perdetik hingga seribuan rupiah persekian menit, semuanya menawarkan harga termiring di setiap produk yang ada.

Untuk konsumen yang tidak loyal mereka pasti mencoba-coba, mana tarif yang paling murah, mereka dengan mudah beralih ke operator lain yang dianggap memberikan tarif labih murah

Tapi jangan salah dulu, apa yang dilakukan oleh para operator telekomuniasi selular itu adalah strategi marketing dan periklanan, karena pemerintah telah menetapkan tarif termurah dan tarif tertinggi, begitu juga untuk sms suah diatur oleh regulator, maka kita lihat sekarang biaya sms pun turun hapir setengahnya.
Marketing,selling,sales,Pemasaran,Penjualan,Bisnisdankewirausahaan

Mungkin untuk koneksi sesama operator memang untuk biaya sebenarnya tidak ada biaya baik bertelepon maupun sms, biaya yang ada apabila terjadi koneksi antar operator. Disinilah pintarnya para operator, mereka memberikan biaya yang murah apabila bertelepon sesama operator, dari 0 menit sampai 1 jam, 2 jam mereka berani memberikan tarif tetap dan murah, tetapi bagaimana antar operator apakah mereka berani memberikan tarif yang murah ? …..

Marketing,selling,sales,Pemasaran,Penjualan,Bisnisdankewirausahaan

Untuk menarik calon pelanggan memang kreatifitas periklanan sangat diperlukan untuk membujuk konsumen. Konsumen tidak pernah melihat berapa biaya sesungguhnya, yang dia lihat adalah pesan yang disampaikan oleh iklan. Dari 0,5 rupiah perdetik sampai 0,000000 rupiah perdetik, ini sebenarnya adalah bahasa periklanan, untuk bisa menonjokan bahwa merekalah yang paling murah. Dalam pikiran konsumen yang dia lihat adalah angka yang nol nya banyak. Sungguh fantastis perang iklan yang digendrang oleh para operator selular ini.
Apakah ini bisa menarik konsumen untuk beralih ?

Marketing,selling,sales,Pemasaran,Penjualan,Bisnisdankewirausahaan

Tidak ada komentar: